Kamis, 06 Februari 2020

Menaklukkan Prau di Musim Kemarau

Oke gaes, kali ini saya akan menuliskan pengalaman naik gunung, dan kali ini gunung yang aku naiki adalah gunung prau, gunung yang menjadi idola bagi para pendaki karena di sini kita bisa melihat gunung yang indah di sekitar prau, seperti sumbing sindoro (pada kemasan aqua),

Waktu itu saya memilih waktu tanggal 1-2 september, karena tanggal 3 september udah masuk kuliah hehe,

Oke langsung saja
Kita sebelumnya udah janjian ke prau ber-6 tapi pada kenyataannya jadi berempat doang yang berangkat, biasa lah
Gw berangkat dari semarang pukul 10.00 nunggu temen yang dari pati, setelah semua kumpul kita langsung berangkat ke basecamp prau pathak banteng wonosobo menggunakan motor ngengg, perjalanan sekitar 2-3 jam sampai kita smpe kesana melewati hamparan kebun teh tambi kabupaten temanggung dengan berlatar gunung sindoro yang megah, walaupun terkadang motor ga kuat nanjak hehe (motor dah butut)

Oke setelah kita sampai di basecamp langsung deh buat sholat, makan (ngisi tenaga), dan registrasi.
Parkir motor 3000, nitip helm 2000, dan biaya masuk gunung cukup 15.000,
Setelah semua beres, kita melingkar untuk melaksanakan ritual "do'a bersama maksudnya :)" biar diberi kemudahan dalam naik gunung nanti,
Oke pukul 14.00 wib kita memulai pendakian, ada 4 pos yang kita lewati

Jalur menuju Pos 1 terbilang cukup berat karena cukup terjal dan harus menaiki banyak anak tangga. Melewati Pos 2, jalur menjadi lebih landai, memberi kesempatan kali untuk istirahat.
Tantangan baru muncul setelah Pos 3 atau setelah hutan pinus, sebab di jalur inilah pendakian benar-benar terasa. Saking terjalnya, pendaki harus menggunakan kedua tangan agar bisa naik ke atas.
Sekitar pukul 18.00 WIB, rombongan tiba di puncak, disambut oleh lautan tenda warna-warni. 



Read More ->>